Launching Inovasi Mama Boi 2.0 di Momentum Rembuk Stunting, Bupati Rote Ndao Berharap Tidak Ada Lagi Kasus Kematian Ibu dan Bayi
Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu,SE melaunching program Mari Membawa Mama Melewati Masa Kehamilan, Persalinan dan Nifas dengan Aman (Mama Bo’i) dalam kegiatan Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Rote Ndao yang digelar di Hotel Ricky, Jumat (20/05/2022).
Mama Bo’i merupakan inovasi yang melibatkan sistem rujukan terintegrasi berbasis komunitas yang dimaksudkan untuk memastikan tidak adanya kematian ibu dan bayi selama proses persalinan. Penanganan stunting harus dimulai sejak janin terbentuk dalam kandungan ibu demi meminimalisir kematian ibu dan bayi.
Inovasi Mama Boi merupakan gerakan cinta kasih yang memanggil hati nurani orang Rote untuk mengasihi ibu dan anaknya. Ini merupakan intisari dari akar budaya masyarakat Rote Ndao. Karena mengusung semangat kekeluargaan antara masyarakat Rote Ndao, maka tagline inovasi ini adalah “semua ibu melahirkan adalah ibu kita dan semua anak yang baru lahir adalah adik kita.” Dengan tagline ini, maka sejatinya mama boi menggerakkan orang Rote untuk bergerak bersama untuk keluarga.
Sebagai suatu sistem rujukan, Mama Boi melibatkan beberapa aspek penting, yaitu komitmen pimpinan daerah secara legal, koordinasi dan kerjasama lintas sektor/perangkat daerah, dan penggunaan aplikasi berbasis web sebagai instrumen informasi dan teknologi yang mewujudkan sistem rujukan berbasis komunitas.
Komunitas yang dimaksudkan di sini adalah 9 simpul di akar rumput sebagai jaring pengaman (safety net) ibu, yakni keluarga ibu hamil (suami, mama mantu, orang tua saksi), calon pendonor, kader desa (kader Posyandu, KPM, TPK), tokoh agama, tokoh adat/masyarakat, kepala desa, camat, tenaga kesehatan (bidan, dokter) dan kepala Puskesmas. 9 simpul (Sio Sodak) ini akan mulai rutin dikirimi pesan kesehatan oleh sekretariat Mama Boi kabupaten terkait data ibu hamil dan ibu hamil risiko tinggi di daerahnya.
Selain itu aplikasi Mama Boi menyiapkan 7 fitur utama layanan, yakni:
Pertama, panic button sebagai tombol darurat jika terjadi kasus kegawatdaruratan dan mempermudah bidan dalam melaporkan ke aplikasi;
Kedua, dashboard yang menampilkan data utama harian ibu hamil dan bayi kepada pimpinan untuk pengambilan keputusan;
Ketiga, entri data ibu hamil yang menyediakan data kohort ibu hamil bagi bidan demi kepentingan pencatatan dan pelaporan bidan;
Keempat, data 2M40H sebagai data ibu hamil yang partus dalam 2 minggu sesuai tafsiran partus dan data bayi baru lahir sampai usia 40 hari;
Kelima, peta sebaran ibu hamil per desa, data rujukan ibu bersalin dan rujukan bayi dari masyarakat ke Puskesmas hingga ke rumah sakit;
Keenam, fitur pesan kepada Sio Sodak untuk edukasi bagi komunitas; dan
Ketujuh, forum antar bidan untuk kepentingan komunikasi antar bidan dan forum pembelajaran.
Bupati Paulina menginstruksikan perangkatnya di kecamatan, kelurahan dan desa agar terus memantau perkembangan ibu dan bayi, memberikan edukasi secara cermat dan memastikan pengecekan kandungan di fasilitas kesehatan dan ditangani oleh tenaga kesehatan. Dengan demikian ia tidak ingin ada lagi kasus kematian ibu dan bayi.
Bupati berharap Program Mama Bo’i memastikan proses persalinan yang berkualitas, tidak ada lagi kasus kematian ibu dan bayi, sehingga ia menyentuh hati semua pihak untuk terlibat aktif dalam pelayanan ibu dan bayi.
Inovasi ini juga didukung oleh Momentum USAID. Melalui kerjasama dengan Momentum, maka direncanakan penguatan sistem rujukan berbasis komunitas melalui pembentukan Puskesmas mampu PONED, identifikasi permasalahan dan kebutuhan baik di Dinkes, Puskesmas maupun desa, serta pembangunan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) yang direncanakan dilaksanakan pada tahun 2023 sebagai infrastruktur pendukung sistem rujukan yang sudah dikembangkan dan dilaksanakan di lapangan.
Kegiatan launching ini dilaksanakan pada saat momentum Aksi Konvergensi (Rembuk Stunting) tingkat kabupaten dan dihadiri Forkompimda Rote Ndao serta Narasumber Bapelitbang Provinsi NTT, Vince Bimas Panggula,SKM, Para Camat, para Kepala Puskesmas, Kader se-Kabupaten Rote Ndao serta lintas sektor terkait baik di Rote (luring) maupun luar kabupaten Rote Ndao (daring).
(su)